Tradisi Rutin, Jelang Ramadhan Bupati Semarang Nyadran di Makam Sunan Pandanaran Bayat

Klaten (AR) – Seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, Bupati Semarang Ngesti Nugraha ziarah atau tradisi Jawa disebut nyadran (Sadranan)ke makam Sunan Pandanaran, Bayat, Klaten, Rabu (12/02/2025).

Ziarah kali ini ada sedikit perbedaan, pasalnya ziarah kali ini selain nyadran, juga sebagai ucapan syukur atas kemenangannya dalam kontestasi pilkada 2024 lalu.

Hadir mendampingi Bupati Ngesti Nugraha hari ini ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutoni, seluruh OPD dan Forkopimda Kabupaten Semarang. Selain itu hadir juga kepala Desa (Lurah) Paseban dan Camat Bayat.

Seperti biasanya, Ngesti Nugraha selalu menyempatkan diri mampir menyapa dan ngopi bareng para pedagang yang ada di komplek makam. Bahkan tidak sungkan-sungkan beliau bercengkrama dengan para pedagang.

Seperti diketahui Ki Ageng Pandanaran atau Ki Ageng Pandan Arang adalah bupati pertama Semarang yang juga merupakan tokoh pendiri kota Semarang. Beliau diangkat oleh Sultan Demak Bintara ke II Adipati Unus di Glagah Wangi berjuluk Pangeran Made Pandan.

Beliau mendirikan pemukiman di Pulau Tirang yang kemudian dikenal dengan nama Semarang.

“Alhamdulillah hari ini setelah tahapan Pilkada, bisa ziarah kembali di makam Pandanaran sekaligus menjalankan tradisi nyadran menjelang Ramadhan,” tutur Ngesti.

Ngesti Nugraha sendiri bakal dilantik kembali sebagai Bupati nanti pada tanggal 20 Februari 2025. (AR)