Sabtu, 21 Jun 2025
EkonomiNasional

Kangen Dolan Teras Malioboro 2025, Kolaborasi Budaya Pasar Kangen Hadir Sebagai Identitas Budaya Yogyakarta

Oplus_131072

Foto dok. Dinas Koperasi dan UMKM DIY

Yogyakarta (HR) — Nuansa tempo dulu kembali menyapa masyarakat dan wisatawan di jantung Kota Yogyakarta melalui gelaran Kangen Dolan Teras Malioboro 2025 bareng Pasar Kangen. Kegiatan ini berlangsung pada 19 hingga 23 Juni 2025, bertempat di Parkiran Teras Malioboro Beskalan, mulai pukul 13.00 hingga 22.00 WIB.

Mengusung semangat kolaborasi antara Teras Malioboro sebagai pusat wisata belanja UMKM dan Pasar Kangen Jogja yang dikenal dengan ragam kuliner legendarisnya, acara ini menjadi wadah promosi budaya sekaligus pemberdayaan ekonomi lokal.

Lebih dari 50 stan kuliner menyajikan makanan khas yang membangkitkan kenangan, seperti tiwul, cenil, apem, wedang uwuh, hingga limun jadul. Suasana nostalgia semakin lengkap dengan hiburan musik dari grup Om Janema dan Om Seroja yang membawakan lagu-lagu dangdut klasik.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, menyampaikan kegiatan ini merupakan upaya memperkenalkan dan mempromosikan keberadaan Teras Malioboro kepada masyarakat luas. 

“Teras Malioboro sudah berjalan selama tiga tahun. Di dalamnya banyak produk unggulan yang dibutuhkan wisatawan. Dengan acara ini, kami ingin masyarakat mengenal, lalu tertarik untuk datang dan berbelanja di Teras Malioboro,” ujarnya di sela pembukaan acara pada Kamis malam (19/6).

Lebih lanjut, Siwi menjelaskan pihaknya terus mendorong pembinaan kepada para tenant agar mampu meningkatkan kualitas layanan dan daya tarik produk. Kolaborasi dengan komunitas Pasar Kangen menjadi strategi untuk menggaungkan Teras Malioboro sebagai bagian penting dari kawasan wisata belanja di Malioboro.

Teras Malioboro 

 

“Intinya adalah memperkenalkan dan mempromosikan Teras Malioboro melalui sinergi dengan komunitas yang sudah memiliki nama besar seperti Pasar Kangen. Ini adalah bentuk nyata perwujudan sumbu filosofi dari aspek ekonomi serta upaya peningkatan digitalisasi,” imbuhnya.

Menurut Siwi, acara ini tidak hanya menjadi ajang pameran kuliner dan seni, namun juga ruang interaksi budaya yang mempertemukan lintas usia dan latar belakang. 

“Setelah menikmati kuliner tempo dulu, pengunjung dapat bersantai di Teras Amphitheater dan menyaksikan pertunjukan seni secara gratis, seperti musik angklung, keroncong, hingga akustik dari komunitas lokal,” ujarnya.

Siwi juga menegaskan pelibatan tenant UMKM dalam kegiatan ini didukung melalui Dana Keistimewaan DIY, sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas pelaku usaha.

“Melalui acara ini, para tenant belajar menyajikan produk yang menarik secara visual dan rasa, memperkuat strategi promosi, dan menciptakan pengalaman khas seperti di Pasar Kangen,” ungkapnya.

Kepala Balai Layanan Usaha Terpadu DIY, Hellen Phonica, turut menegaskan pentingnya acara ini dalam membangun citra Teras Malioboro di mata publik. 

“Semakin tinggi eksposur dan viralitas event ini, semakin besar peluang Teras Malioboro menjadi rujukan utama destinasi belanja wisatawan. Ini akan berdampak langsung terhadap peningkatan ekonomi pelaku UMKM lokal,” jelas Hellen.

Dengan semangat kolaborasi budaya dan pemberdayaan ekonomi, Kangen Dolan Teras Malioboro 2025 hadir sebagai momentum penting dalam memperkuat identitas budaya Yogyakarta di tengah geliat modernitas kawasan Malioboro. (AR).

Tags:Dana Keistimewaan DIYDinas Koperasi dan UKM DIYJogja IstimewaMalioboroPaniradya Pati Keistimewaan DIYPasar Kangenpesona JogjaTeras Malioborowonderful Indonesia


Baca Juga