Gunungkidul (HR) – Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul kembali menghadirkan Gunungkidul Geopark Night Specta Vol. 7.0 dengan tema Simfoni Taman Bumi, sebuah event specta yang akan digelar pada 18–19 Juli 2025 di Amphitheater Embung Nglanggeran, Patuk, Kabupaten Gunungkidul.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis untuk memperkenalkan kekayaan potensi geologi, keanekaragaman hayati, dan budaya lokal yang dimiliki oleh Gunung Sewu UNESCO Global Geopark, khususnya di wilayah Gunungkidul.
Event ini bertujuan untuk:
1. Melestarikan geodiversity dan biodiversity Gunung Sewu UNESCO Global Geopark
2. Menumbuhkan kesadaran masyarakat dan wisatawan tentang pentingnya pelestarian kawasan Geopark
3. Memberikan ruang promosi bagi pelaku UMKM dan Geoproduk lokal
4. Menginspirasi generasi muda melalui edukasi dan lomba kreatif bertema Geopark.
“Rangkaian acara diawali dengan lomba poster Geopark bagi pelajar tingkat SMP dan SMA se-DIY. Pembukaan acara akan dimeriahkan dengan tari tayub kolosal, dilanjutkan dengan bazar UMKM selama dua hari, talk show festival coklat Nglanggeran, Ngobrol bareng Geopark, penanaman pohon, penampilan kesenian lokal, pertunjukan di mini stage, dan akan ditutup melalui konser gamelan orkestra bersama guest star,” papar Kabid Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Gunungkidul Supriyanta kepada LimaSisiNews.com, Senin (23/06/2025).
Supriyanta menambahkan, Event ini juga berkolaborasi dengan Festival Coklat Nglanggeran oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY.
Menariknya, Gunungkidul Geopark Night Specta Vol. 7.0 tahun ini kembali masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025, yaitu kalender event nasional dari Kementerian Pariwisata untuk yang ke dua kalinya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Oneng Windu Wardana, S.Si., M.Si., mengungkapkan bahwa penyelenggaraan event ini didukung penuh oleh Dana Keistimewaan DIY 2025 melalui urusan tata ruang satuan ruang strategis Gunung Sewu.
“Kami berharap melalui event ini, keberadaan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark semakin dikenal luas, baik nasional maupun internasional, sekaligus mampu membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Gunungkidul,” ungkapnya.
Sebagai informasi, kawasan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark membentang di tiga kabupaten: Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan, dengan total 33 geosite. Dari jumlah tersebut, 13 geosite berada di Kabupaten Gunungkidul, termasuk Gunung Api Purba Nglanggeran yang telah mendunia sebagai ikon geopark.
Event Gunungkidul Geopark Night Spectra ini juga didukung oleh Dana Keistimewaan (Danais) DIY untuk pengembangan kawasan Gunung Sewu. (AR).