Gambar ilustrasi taman NYI Ageng Rakit Rowo Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten.
Klaten (HR) – Siapa sebenarnya sosok Nyi Ageng Rakit dan kenapa sosoknya jadi Ikon wisata di komplek Rowo Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten? Mungkin banyak masyarakat yang belum tahu siapa sebenarnya beliau, dan memang secara rinci nama beliau dan kehidupannya tidak banyak tercatat dalam sejarah formal.
Nyi Ageng Rakit sejatinya adalah sosok yang terkait erat dengan sejarah Islamisasi atau penyebaran agama Islam di Bayat, Klaten. Berdasarkan riwayat lokal, ia adalah istri dari Ki Ageng Pandanaran, seorang ulama besar dan penyebar agama Islam di wilayah tersebut.
Meskipun detail kehidupannya masih cukup minim dalam catatan sejarah formal, sosok Nyi Ageng Rakit diabadikan masyarakat melalui nama salah satu landmark, Taman Nyi Ageng Rakit di tepi Rowo Jombor, Kalurahan Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten.
Taman ini sejak beberapa tahun terakhir menjadi destinasi populer wisata kuliner, bersantai, dan menikmati sunset .
Nyi Ageng Rakit selalu mendampingi Perjuangan dakwah suaminya Sunan Pandanaran.
Nyi Ageng Rakit adalah figur penting dalam sejarah lokal Bayat, meski informasinya tetap tersembunyi dalam narasi turun‑temurun. Kehadirannya dihormati lewat nama taman dan berbagai acara budaya yang mengingatkan masyarakat pada kontribusinya.
Nama “Rakit” merujuk pada istri Ki Ageng Pandanaran, ulama besar penyebar Islam di wilayah Bayat, Klaten. Ia dikenal luas dengan sebutan Nyi Rakit dalam tradisi lisan masyarakat setempat .
Kendati demikian, belum ditemukan sumber sejarah primer atau dokumen tertulis yang menyebut nama lain seperti “Bayat” atau semacamnya secara resmi. Dalam masyarakat, ia umumnya dikenal hanya sebagai Nyi Ageng Rakit atau Nyi Rakit, identitas yang melekat sebagai pendamping Ki Ageng Pandanaran.
Karena sumber resmi (babad, naskah kuno) belum ditemukan secara publik, sangat mungkin nama lengkap atau julukan tambahan lainnya memang tidak tercatat secara formal, melainkan berkembang turun-temurun melalui cerita rakyat. (AR)
Sumber: Sejarah Lokal Klaten, Sabtu (28/06/2025).