Foto: Anggota MPR RI Abidin Fikri Gelar Sosialisasi Empat Pilar di Pedukuhan Klatak, Kalurahan Gadingsari, Sanden, Bantul, Selasa (02/09/2025)
Harian Rakjat, Bantul – Anggota MPR RI Fraksi PDI Perjuangan sekaligus Wakil Ketua Bidang Sosialisasi MPR RI, Abidin Fikri S.H., M.H., menggelar kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bersama sanggar kesenian jathilan Turonggo Ngesti Budoyo, Selasa (2/9/2025).
Bertempat di Pedukuhan Klatak, Kalurahan Gadingsari, Sanden, Bantul, acara ini mengangkat tema “Melestarikan Seni Jathilan dalam Bingkai Konstitusi” dan dihadiri perangkat desa, pelaku seni, serta lebih dari 200 warga masyarakat. Kegiatan diawali dengan pementasan seni jathilan kategori anak-anak, hasil binaan sanggar setempat, yang menjadi daya tarik pembukaan acara.
Pendidikan dan Budaya Sebagai Pilar Bangsa
Dalam pemaparannya, Abidin Fikri menekankan pentingnya pendidikan dan kebudayaan sebagai amanat konstitusi.
“Sesuai Pasal 31 UUD 1945, setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan berhak atas sistem pendidikan nasional yang mencerdaskan kehidupan bangsa. Penguatan budaya dan pendidikan merupakan dua pilar utama dalam pembangunan masyarakat yang beradab,” ujarnya.
Ia juga mendorong agar pelestarian seni jathilan diwujudkan dalam bentuk festival tahunan.
“Festival jathilan bisa menjadi alternatif tujuan wisata selain destinasi pantai di Bantul. Selain melestarikan budaya, festival ini juga harus mampu menjadi roda penggerak ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Revitalisasi Jathilan Sebagai Warisan Budaya
Suwalijo, penasehat sanggar Turonggo Ngesti Budoyo, menambahkan bahwa pementasan jathilan bukan sekadar hiburan.
“Pementasan anak-anak tadi bukti bahwa regenerasi pelaku seni jathilan terus berjalan. Kita perlu berani melakukan revitalisasi agar jathilan tidak hanya menjadi seni penyambutan, tetapi juga magnet wisata yang mampu melahirkan desa wisata baru di Bantul,” jelasnya.
Ia menegaskan, pemerintah perlu mengorkestrasi sinergi dengan pelaku pariwisata sesuai amanat Pasal 32 UUD 1945 yang menyebutkan pemerintah berkewajiban memajukan kebudayaan nasional.
Dukungan dari Pemerintah Desa
Atin Yunianta, Kepala Dusun Klatak, menyambut baik kegiatan sosialisasi ini.
“Dusun Klatak bersama dusun lain yang memiliki sanggar jathilan memiliki peran besar dalam melestarikan kesenian sekaligus menjadikannya potensi ekonomi. Setelah sosialisasi, kami juga akan menampilkan jathilan klasik sebagai ciri khas pedukuhan,” tutupnya.
Kegiatan sosialisasi empat pilar di Bantul ini tidak hanya mempertegas pentingnya pemahaman kebangsaan, tetapi juga menjadi momentum mengangkat kesenian jathilan sebagai warisan budaya yang bernilai ekonomi bagi masyarakat lokal.
(AR)