Rabu, 8 Okt 2025
NasionalSeni& budaya

Batik “Cahyaning Kaistimewan”: Simbol Lentera, Identitas, dan Branding Keistimewaan Yogyakarta

Oplus_131072

Foto: Dok. Paniradya Kaistimewaan DIY 

 

Harian Rakjat, Yogyakarta – Paniradya Kaistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperkenalkan Batik Cahyaning Kaistimewan, sebuah karya batik yang sarat filosofi dan menjadi simbol penyebarluasan nilai-nilai keistimewaan. Motif batik ini menampilkan lentera sebagai lambang cahaya yang menggambarkan keunikan serta kekhasan Yogyakarta, yang senantiasa menerangi dan memberi arah bagi masyarakatnya.

Paniradya Kaistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, menjelaskan bahwa Batik Cahyaning Kaistimewan pertama kali diperkenalkan pada tahun 2021 sebagai bagian dari visualisasi logo Dana Keistimewaan (Danais). “Motif ini resmi dikenalkan pada 10 Agustus 2022, bertepatan dengan peringatan 10 tahun Undang-Undang Keistimewaan DIY. Pembuatan batik ini merupakan hasil kolaborasi antara Paniradya Kaistimewaan dengan seniman batik asal Kulonprogo Joko Mursito,” jelas Aris.

Ia menambahkan, desain batik ini telah didaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Oleh karena itu, masyarakat atau instansi yang ingin menggunakan motif tersebut dipersilakan dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada Paniradya Kaistimewaan. 

“Kami membuka ruang kolaborasi bagi siapa pun yang ingin mengenakan motif ini, karena Cahyaning Kaistimewan adalah simbol kebanggaan dan wujud rasa memiliki terhadap keistimewaan Yogyakarta,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (07/10/2025).

Secara filosofi, motif ini memadukan bentuk lentera, daun berkelok, dan batang menjalar yang berpadu dengan logo Dana Keistimewaan. Unsur-unsur tersebut melambangkan cahaya penuntun, kesuburan, dan pertumbuhan, serta harapan agar keistimewaan Yogyakarta terus memberi kesejahteraan bagi masyarakatnya. Sementara bagian atas dari tiang lampu menggambarkan desain mahkota jalan Malioboro, yang dikenal memancarkan aura dan karisma budaya Yogyakarta.

Sebagai warisan budaya, batik menjadi bagian penting dari identitas lokal dan nasional. Motif Cahyaning Kaistimewan diharapkan tak hanya melestarikan tradisi membatik, tetapi juga menjadi branding visual dan sarana sosialisasi nilai-nilai keistimewaan yang telah dijalankan oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui berbagai program Dana Keistimewaan.

“Batik ini adalah wajah Yogyakarta yang terang, yang memadukan nilai budaya, semangat kesejahteraan, dan simbol keistimewaan. Ke depan, motif ini akan terus digunakan dalam berbagai kegiatan resmi sebagai bentuk penguatan identitas daerah,” pungkas Aris Eko Nugroho. (AR)

Tags:batikcahyaningkaistimewaanDana Keistimewaan DIYDIYJogja IstimewaPaniradya Keistimewaan DIY

241|Share :

Baca Juga