Senin, 23 Des 2024
NasionalPeristiwa

Pembakaran Kaos Bergambar Joko Widodo Mewarnai Aksi Jogja Memanggil Hari Ini

Oplus_0

 

Oplus_0

Yogyakarta (HR) – Kembali ribuan masa dari berbagai elemen masyarakat dan Mahasiswa turun ke jalan dalam Aksi gerakan Jogja Memanggil Tolak Dinasti Jokowi hari ini, Selasa (27/08/2024).

Masa kembali beraksi dari halaman parkir Abu Bakar Ali long march menuju gedung DPRD DIY Melawati sepanjang jalan Malioboro hingga Nol kilometer Yogyakarta.

Masa yang terdiri dari berbagai elemen mahasiswa dan aktivis antara lain Forum Cik Ditiro, UGM, UII, UMY, UNY, lintas kampus Yogyakarta, serikat buruh, termasuk pekerja rumah tangga, PKL Malioboro dan Jaringan Gusdurian serta Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) menggelar orasi sambil membentangkan beberapa spanduk besar dan poster bertuliskan sejumlah tuntutan dan seruan penolakan terkait beberapa kebijakan pemerintah yang dinilai tidak memihak kepada rakyat.

“Turunkan Jokowi, Tolak Dinasti!” seru massa mahasiswa di sepanjang jalan.

Salah satu orator aksi dari ARPI, Dani Eko Wiyono meminta massa agar tidak terprovokasi tindakan anarkis. Ia menyebut aksi di Jogja ini tidak akan anarkis.

“Jangan sampai terpancing provokasi, tetap tertib dan damai,” kata Dani.

Mewakili massa lainnya sekaligus merupakan Ketua DPM Universitas Islam Indonesia (UII) Muhammad Rafsan Jzani mengungkapkan, alasan tetap dilakukannya aksi meskipun RUU Pilkada telah dibatalkan karena massa sudah tidak percaya dengan Pemerintah saat ini karena secara terang-ternag mengubah aturan untuk kepentingan pribadi.

“Sekarang kami tidak percaya apapun kejadian sekarang maupun ada Rapat Dengar Pendapat (RDP) itu hari minggu kemarin, tapi kami disini bagaimana bersama-sama mengawal bahkan saat pendaftaran buat Pilkada tetap akan kita kawal,” katanya kepada wartawan disela-sela aksi.

“Jadi diluar dari apalah koridor yang ada, kita tugasnya mengawal keberlangsungan hukum dan demokrasi di negeri ini ,” lanjutnya.

Rafsan menilai, putusan 60 dan putusan 70 UU MK itu membuat semua rakyat marah. Sehingga, mereka menuntut kepada semua elit-elit politik untuk bisa membuat demokrasi berjalan semestinya.

“Jadi kita minta Jokowi buat demokrasi itu berjalan semestinya bukan demokrasi itu dibuang atau demokrasi Itu dimatikan,” serunya.

Bagaimana demokrasi itu bisa dihidupkan kembali dan bisa dijalankan sesuai aturannya. Bisa dilihat sekarang hukum itu dipropagandakan, maka dari itu mereka hadir disini untuk menyuarakan aspirasi masyarakat.

Aksi juga diwarnai dengan penggembokan pintu gerbang DPRD DIY oleh salah satu peserta aksi yang mengenakan kostum topeng tikus yang kemudian kuncinya dibuang oleh massa aksi.

Massa juga membawa kaos bergambar Jokowi lalu membakarnya. Massa lain langsung menyerukan “Turunkan Jokowi sekarang, kalau enggak revolusi”.

“Revolusi, revolusi, revolusi, revolusi”, ucap massa mengiringi pembakaran kaos Kepala Negara RI Jokowi.

Massa juga berencana akan kembali menggelar aksi teatrikal didepan istana kepresidenan Yogyakarta esok hari, Rabu (28/08). (**)

 

Tags:DPR-RIDPRD DIYJogja MemanggilJoko WidodoPemprov DIY

108|Share :

Baca Juga