Sabtu, 11 Jan 2025
EkonomiPariwisata

Pembangunan Landmark Alun-alun Wates Bagian dari Penataan Kota Wates Guna Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

Oplus_0

Kulonprogo (HR) – Guna meningkatkan perekonomian masyarakat, Kabupaten Kulonprogo terus berbenah, salah satunya dengan penataan kota Wates yang salah satu bagiannya berupa rencana pembangunan landmark penari Angguk yang merupakan salah satu budaya khas Kulonprogo untuk daya tarik wisatawan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kulonprogo Muh. Aris Nugroho saat dikonfirmasi LimaSisiNews.com, Selasa (07/01/2025).

Oplus_0

“Penataan alun – alun Wates itu merupakan bagian dari penataan kota Wates. Jadi tidak hanya penataan alun – alun saja,” ungkapnya.

Aris menjelaskan, Kulonprogo harus mulai berbenah, dengan beroperasinya bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan rencana adanya jalan Tol.

“Jadi kita harus mulai berbenah, dengan sudah beroperasinya bandara YIA, tentunya banyak yang lewat. Harapanya ada yang menarik di kita sehingga, penumpang atau yang lewat itu mau mampir. Dengan demikian diharapkan mereka bisa membelanjakan sebagian uangnya di Kulonprogo, sehingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga akan berkembang,” jelasnya.

Lebih lanjut Aris menuturkan, untuk penataan kota Wates antara lain alun – alun, jembatan penyebrangan orang (JPO), penataan Mbulu sebagai cagar budaya dan itu menjadi satu kesatuan, termasuk taman wana. Untuk alun-alun, daya tarik yang akan ditonjolkan adalah kebudayaan lokal kita yaitu tari Angguk.

“Sehingga memang kita membuat landmark nya penari Angguk yang merupakan budaya kita, yang nantinya akan menjadi daya tarik. Kemudian jogging track nya juga akan kita benahi, kemudian nanti ada street furniture nya ,ada bangku – bangkunya, serta traso bulat. Sehingga Wates yang selama ini menjadi tempat publik ini nanti akan semakin ramai, nanti pedagang kaki lima (PKL)nya juga akan kita tata, sehingga perekonomian nya juga akan meningkat,” tuturnya.

Sementara itu, kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo Joko Mursito kepada LimaSisiNews.com menuturkan bahwa master plan untuk penataan kota Wates itu sudah diawali sejak tahun 2022 lalu.

“Diawali pada tahun 2022 lalu, kami punya masterplan dalam rangka mempercantik Kulonprogo. Ada 5 titik yang akan dikerjakan dalam masterplan itu,” kata Joko.

Ia menceritakan, berawal dari keprihatinan ketika orang keluar dari bandara tidak ada penanda apa – apa, kemudian munculah gagasan ada patung besar yang bertuliskan selamat datang di Kulonprogo, Yogyakarta Indonesia. 

Kelima titik tersebut antara lain di depan bandara, di Milir yang sudah dibangun tahun lalu dengan Kresno Duto berjumlah 12 patung kuda yang melambangkan 12 Kapanewon, di eks pasar teteg kulon (barat), kemudian di wilayah Serut depan perpustakaan daerah dan alun-alun Wates. 

“Jadi masterplan sudah dirapatkan berulangkali dengan berbagai pihak, tahun ini kita berencana yang diprioritaskan adalah alaun-alun dengan membangun patung penari Angguk. Masing-maaing punya tema yang berbeda, Itu program yang memang sudah terencana,” tandasnya.

Khusus untuk alun-alun, tidak hanya sebatas membuat sebuah patung saja, akan tetapi goal terakhirnya adalah meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kulonprogo. Dengan menata para pedagang yang ada diseputaran alun-alun, bukan menggusur tapi menata. 

“Beberapa waktu yang lalu kita bersama Pj Bupati dan pejabat yang kopeten berkunjung ke Kebumen. Kota kecil yang alun-alun nya sangat istimewa, jogging track nya sangat istimewa dan ada penampakan sebuah kapal besar yang fungsinya untuk daya tarik yang didalamnya ada food court nya untuk para pedagang disana,” ujarnya.

Lebih lanjut Joko menambahkan, mengenai anggaran, tidak semua dialokasikan ke patung, tapi juga untuk penataan alun-alun. Untuk pembangunan landmark ini sendiri menggunakan dana keistimewaan. 

“Patung ini sebagai ikon yang bisa menjadi daya tarik, bayangannya kalau Patung itu besar, kereta lewat itu juga lihat alun-alun dan patungnya juga kelihatan gagah. Angguk itu memang sudah ditetapkan sebagai kesenian unggulan kabupaten Kulonprogo ciri khas identitasnya Kulonprogo, budayanya Kulonprogo,” imbuhnya.

“Dan membangun itu kan tidak bisa hanya sekali selesai dan harus bertahap, ini kan baru akan kita mulai dan tujuan akhirnya kita akan menata alun-alun ini lebih bersih, indah dan memiliki daya tarik yang tujuan akhirnya juga untuk kesejahteraan masyarakat, menggeliatkan perekonomian masyarakat,” tutup Joko Mursito.(AR).

 

Tags:bandara YIADinas pariwisata kabupaten KulonprogoKota WatesPaniradya Pati Keistimewaan DIYPemkab KulonprogoSambanggo


Baca Juga