Jumat, 26 Sep 2025
KesehatanNasional

DP3 Sleman Gelar Mediasi Warga dan Pemilik Ternak Ayam Petelur Terkait Adanya Dampak Pencemaran Lingkungan

Sleman (HR) – Menindak lanjuti adanya aduan dari warga Dusun Weron, Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman yang terdampak pencemaran lingkungan dari kandang ayam petelur Mbangun Desa Group, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman menggelar audiensi di ruang pertemuan Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Selasa (06/05/2025).

Seperti beritakan sebelumnya, beberapa warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kandang mengeluhkan adanya Bau tak sedap dari kotoran ayam dan munculnya banyak lalat. 

“Bau yang paling menyengat terutama saat bakar ayam (ayam yang mati), selain itu juga lalat dan bau kotoran. Baunya tlong dikondisikan,” pinta salah satu warga saat mediasi.

Lain lagi dengan Maryono salah satu warga Weron, menurutnya setelah adanya tinjauan dari DP3 Sleman, kondisinya sekarang sedikit ada perubahan. 

“Kalau saya warga RT 02, menyangkut masyarakat Weron. Setelah ada aduan , kondisi peternakan sekarang ada perubahan. Peternakan mulai ada perbaikan bagaimana caranya mengurangi bau dan lalat yang timbul dari peternakan tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu Ernawan Fauzi (Jawir) dalam acara mediasi tersebut menegaskan, pemilik peternakan harus segera melakukan perbaikan terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan dari keberadaan peternakan tersebut terhadap lingkungan sekitar.

“Kami minta untuk dampak lingkungan atau pencemaran udara yang timbul dari kotoran ayam dan banyaknya lalat tersebut bagaimanapun caranya segera di minimalisir agar tidak lagi mencemari,” tandasnya.

“Saya harap kita bisa hidup berdampingan antara sesama pengusaha, untuk itu kami minta agar pihak peternakan bisa mencarikan solusi bagaimana agar bau yang menyengat ini bisa hilang, setidaknya diminimalisir,” lanjutnya.

Sementara itu Setyawan selaku pemilik peternakan Mbangun Desa Group mengatakan, selama ini pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin, termasuk menguruk kotoran dengan abu dan melakukan penyemprotan.

“Sebenarnya masalah bau dan lalat sudah kita kelola setiap hari, tapi yang namanya cuaca ekstrem yang bikin Standar Operasional Prosedur (SOP) nya kalang kabut,” ujarnya.

“Tapi saat ini untuk lalat sudah bisa kita atasi dengan memakai kompor tangan dan racun lalat tabur. Sedang untuk bau kita memakai gamping zeolit, abu sekam dan pasir, sehingga kotoran bisa kering. Juga untuk pagar kita naikkan setinggi 3 meter,” pungkasnya.

Sesuai kesepakatan, disaksikan warga, DP3 Sleman, Lurah Umbulharjo Danang Sulistyo, Setyawan setuju dan berjanji akan memperbaiki area kandang terkait lingkungan untuk meminimalisir adanya bau dan lalat. 

Dan apabila dalam batas waktu 6 bulan tidak ada pengurangan dampak lalat dan bau, Setyawan akan menutup ternak tersebut.

Hadir dalam acara mediasi tersebut antara lain, perwakilan warga Weron dan Gondang,DP3 Sleman, Dispertaru Sleman, Lurah Umbulharjo, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, serta Babinkamtibmas Polsek Cangkringan dan Babinsa. (AR)

 

 

Tags:Dispertaru SlemanDLH kabupaten SlemanDP3 Kabupaten SlemanKalurahan Umbulharjo SlemanMbangun Desa GroupPencemaran lingkunganTernak Ayam Petelur

157|Share :

Baca Juga