Jumat, 20 Sep 2024
NasionalPolitik

Dugaan Kampanye Terselubung Cabup Petahana, Disdik Sleman: Apa Yang Terjadi di Lapangan Kami Tidak Bisa Ngerem

Sleman – Beredarnya video WhatsApp pidato Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo beberapa waktu yang lalu dalam acara agenda rutin dari dinas pendidikan Kabupaten Sleman mengenai study refrensi peningkatan kinerja ibu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Sleman ke Kota Surakarta pada hari Rabu (04/09/2024) lalu diduga ada unsur kampanye terselubung dan sempat menuai kritikan dari beberapa tokoh masyarakat dan aktivis.

Terkait adanya dugaan tersebut, Drs. Mohammad Najib, M. Si, Ketua Badan Pengawas Pemilu Provinsi Daerah Istimewa ini (Bawaslu DIY) mengatakan terkait hal tersebut wewenangnya ada di Bawaslu Kabupaten. 

“Karena terkait Pilihan Bupati tentu kewenangan ada di Bawaslu Kabupaten. Kami akan pelajari dan teruskan ke Bawaslu Kabupaten untuk melakukan penelusuran,” kata Najib saat dikonfirmasi HarianRakjat.com, Senin (09/09/2024) malam.

Menjawab pertanyaan media, apakah video tersebut sudah bisa dijadikan temuan, Najib menjelaskan bahwa video tersebut baru sebagai bukti awal dan masih harus dibuktikan kebenarannya.

“Video baru jadi bukti permulaan, yang masih harus dibuktikan keasliannya dan diperoleh secara eah sesuai ketentuan UU ITE, bukan dari hasil rekayasa,” jelasnya.

Sementara itu Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Sri Adi Marsanto, ST, MA, membenarkan bahwa memang agenda tersebut rutin dari Dinas pendidikan Sleman.

“Ya memang benar Kegiatan itu memang ada dan itu kegiatan rutin tiap tahun ada,” kata Adi. 

“Bupati itu istilahnya Ibu PAUD Kabupaten, kalau Kapanewon itu ibu PAUD Kapanewon (Camat), kalau lurah itu namanya Ibu Kelompok kerja (Pokja) PAUD. Peserta intinya ya itu dan itu tiap tahun. Tahun ini hanya di Solo kemudian ke Boyolali.” lanjutnya.

Lebih lanjut Adi menjelaskan bahwa kegiatan tersebut adalah bentuk apresiasi Dinas Pendidikan untuk Ibu Pokja PAUD yanga notabene adalah Ibu – ibu Lurah.

“Intinya kami mengapresiasi ibu Pokja PAUD yang ada di kelurahan, yang mana ibu Pokja PAUD itu ibu – ibu Lurah. Karena kan ada PAUD – PAUD binaannya kelurahan,” jelasnya.

Ia menambahkan untuk agenda rutin tersebut diselenggarakan dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang jumlahnya juga tidak terlalu besar.

“Jadi pakai anggaran APBD dan itu tidak besar, tidak sampai Rp. 75 juta atau kurang lebih sekitar 65 jutaan. Ya apa boleh memang situasi dan kondisinyanya mendekati Pilkada. Apa yang mungkin Ibu Bupati sampaikan dalam pelaksanaannya ya kami kan tidak bisa ngerem. Tapi kalau kegiatan itu memang sudah rutin dan tujuannya, entitas atau sasarannya sudah kami sampaikan. Jadi kami itu hanya melaksanakan suatu kegiatan yang memang sudah direncanakan ada di Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Terkait apa yang terjadi di lapangan ya mana bisa kami ngerem. Ya mau bagaimana lagi itu diluar kapasitas kami,” pungkas Adi.(AR)

 

 

 

 

 

Tags:Bawaslu DIYBawaslu RIBawaslu SlemanDinas pendidikan SlemanDPRD Kabupaten Sleman


Baca Juga