Jumat, 26 Sep 2025
NasionalPariwisata

Jogja Internasional Kite Festival 2025 Resmi Dibuka, Layang-layang dari 6 Negara Ramaikan Langit Parangkusumo

oppo_2

Foto: salah satu bentuk layangan 3 dimensi dari peserta JIKF 2025, Sabtu (26/07/2025). (AR).

Harian Rakjat, Bantul – Langit Pantai Parangkusumo, Bantul, kembali dihiasi warna-warni layang-layang dari berbagai penjuru dunia. Jogja Internasional Kite Festival (JIKF) 2025 resmi dibuka oleh Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih pada Sabtu, 26 Juli 2025. Festival tahunan berskala internasional ini telah memasuki tahun ke-10 pelaksanaannya dan menjadi agenda unggulan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), didukung penuh melalui Dana Keistimewaan (Danais) DIY.

Dalam sambutannya, Bupati Bantul mengapresiasi penyelenggaraan JIKF yang dinilai mampu mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, khususnya di kawasan selatan DIY.

“Pemkab Bantul sangat menyambut baik dan gembira atas digelarnya event internasional ini. JIKF menjadi daya tarik besar bagi wisatawan, dan tentu berdampak langsung terhadap kesejahteraan pelaku pariwisata di sekitar Pantai Parangtritis dan Parangkusumo,” ujar Halim.

Tahun ini, festival menghadirkan peserta dari enam negara, yaitu Amerika Serikat, Slovenia, Slovakia, Jerman, Korea Selatan, dan Malaysia. Masing-masing negara mengirimkan tim pelayang yang menampilkan sekitar 35 layang-layang untuk kategori ekshibisi.

Selain peserta mancanegara, JIKF 2025 juga diikuti oleh 35 klub pelayang nasional yang datang dari berbagai daerah seperti Cilacap, Kebumen, Muntilan, Magelang, hingga Kotabaru (Kalimantan Selatan). Tak kurang dari 200 layang-layang nasional ikut serta dalam berbagai kategori perlombaan, mulai dari: layang-layang tradisional, termasuk layangan khas Jogja: Pancungan, kategori dua dimensi dengan desain beragam, kategori tiga dimensi, tren layang-layang berbentuk naga.

Ketua Panitia JIKF 2025, Anang, menyampaikan harapannya agar event ini terus mendapat dukungan dari berbagai pihak.

“Kami berharap dukungan dari pemerintah maupun swasta terus berlanjut agar JIKF semakin dikenal dan dicintai, baik oleh pelayang nasional maupun internasional,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Drs. Imam Pratanadi, turut menyampaikan apresiasi atas dukungan nyata dari Pemkab Bantul, khususnya komitmen Bupati Halim dalam menyukseskan JIKF.

“Kami ucapkan terima kasih atas komitmen Bupati Bantul. Kegiatan ini sangat sejalan dengan visi dan misi Gubernur DIY dalam pengembangan wilayah selatan. Parangkusumo dipilih karena sangat ideal untuk penyelenggaraan festival berbasis angin terbuka seperti ini,” jelas Imam.

Paniradya Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, menambahkan bahwa JIKF merupakan salah satu program tahunan yang terus dikembangkan dan sudah menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara.

“Kami menyambut baik apabila kegiatan ini benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat. Harapannya, dari tahun ke tahun penyelenggaraan makin baik dan kunjungan wisatawan ke Bantul makin meningkat,” ungkap Aris.

Warna Budaya, Angin Internasional

Tak hanya menjadi ajang perlombaan, JIKF juga menjadi sarana diplomasi budaya, tempat bertemunya seniman, pelayang profesional, dan masyarakat dari berbagai negara. Dengan latar keindahan pantai selatan Yogyakarta dan tradisi masyarakatnya, JIKF tak hanya menghibur tetapi juga memperkuat posisi Yogyakarta sebagai pusat seni, budaya, dan pariwisata yang berkelas dunia.

(AR)

Tags:Bantul ProjotamansariDinas Pariwisata provinsi DIYJIKF 2025Jogja IstimewaPaniradya Pati Keistimewaan DIYParangkusumoParangtritisPemkab Bantulwonderful Indonesia

111|Share :

Baca Juga