Bantul (HR) – Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul, Yogyakarta, adalah sentra industri batik kayu yang mempunyai potensi kepariwisataan baik dari sisi budaya maupun alamnya. Dari potensi yang dimilikinya ini, Desa Krebet dengan kerajinan kayunya, khususnya untuk topeng batik semakin berkembang dan terus berinovasi.
Terkait pengembangannya, saat ini Gurbernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan perhatian khusus untuk sarana promosi produk-produk Krebet dengan alokasi dana keistimewaan (Danais) DIY.
Selain itu, saat ini juga sedang dalam proses pembahasan untuk generasi muda agar kerajinan topeng ini tetap ada penerusnya.
Hal tersebut diungkapkan Paniradya Pati Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Aris Eko Nugroho saat dikonfirmasi LimaSisiNews.com, Senin (26/05/2025).
“Danais baru melakukan promosi produk-produk di Krebet oleh Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag). Sedang dibahas pola pembinaan bagi generasi muda agar nanti tidak kehilang pengrajin topeng,” ungkap Aris.
Sejauh ini, Aris menambahkan, untuk kerajinan topeng kayu di Krebet sendiri yang menjadi keluhan atau kendala yang dihadapi pengrajin topeng di Krebet selain bahan baku, juga jumlah pengrajin yang semakin sedikit.
“Awal bahan baku, karena harus dari bahan kayu pule, tetapi sekarang sudah menggunakan kayu sengon. Selain itu, Jumlah pengrajin yang menurun membutuhkan perhatian untuk pelatihan-pelatihan jangka panjang untuk mengetahui keseriusan dari generasi muda,” imbuhnya.
Aris berharap, tetap ada regenerasi dan inovasi untuk produk-produk kerajinan yang menyesuaikan perkembangan zaman.
“Harapannya pengrajin ada regenerasi dan produk kerajinan bisa menyesuaikan perkembangan jaman dengan inovasi-inovasi baru,” pungkasnya. (AR).