Minggu, 22 Des 2024
HiburanNasional

Pengusaha Konstruksi Yogyakarta Keluhkan Sikap BP2JK yang Diindikasikan Tidak Berpihak ke Pengusaha Lokal

Sleman – Beberapa pengusaha dibidang jasa Konstruksi di Yogyakarta mengeluhkan sikap Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) dibawah Balai Prasarana Permukiman Wilayah yang terindikasi tidak berpihak kepada pengusaha lokal.

Indikasi ketidak berpihakan Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) terhadap pengusaha lokal tersebut nampak dari sebagian besar lelang proyek tahun anggaran 2024 ini dimenangkan oleh pengusaha dari luar Jogja.

Hal tersebut diungkapkan salah satu pemerhati jasa konstruksi di Jogja, Aris saat menggelar jumpa pers di Kopi Klothok, Jalan Seturan, Sleman hari ini, Senin (20/08/2024).

Menurutnya, di Jogja sendiri banyak pengusaha yang mampu mengerjakan, tapi BP2JK justru menggunakan pengusaha dari luar daerah. 

“Sementara di Jogja sendiri banyak pengusaha konstruksi yang mampu mengerjakan proyek tersebut, tapi kenapa kok mereka (BP2JK) seolah – olah lebih mengutamakan pengusaha dari luar daerah, ini ada apa? Seharusnya BP2JK lebih mengutamakan pengusaha lokal dulu, jadi tetap ada kearifan lokal,” ungkapnya.

Aris juga mengatakan,beberapa lelang yang dimenangkan tersebut yang kebanyakan merupakan konstruksi bangunan gedung nilai lelangnya pun turun hingga 22% dari pagunya.

“Ini proyek konstruksi bangunan gedung kok turunnya sampai 22%, bahkan ada yang lebih, lha nanti bagaimana dengan Kualitas bangunannya setelah jadi?, katanya.

“Tentunya ini juga nantinya bisa merugikan pengusaha Jogja. Takutnya nanti Jogja tidak kondusif. Ya setidaknya kan harusnya ada kesempatan buat pengusaha lokal, bukan malah dikerjakan oreng luar semua, kasian kan pekerja yang dari Jogja tidak bisa ikut bekerja,” lanjutnya.

Beberapa proyek yang dikerjakan perusahaan luar daerah tersebut diantaranya Pendestrian Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Gadjah Mada (UGM), Stadiun sepakbola Maguwoharjo, Rusun ASN Kejati DIY dan beberapa yang lain.

Ia menambahkan, ada dugaan bahwa ada oknum aparat penegak hukum yang ikut cawe – cawe dalam proses lelang tersebut. Kuat dugaan bendera (nama perusahaan) pemenang lelang tersebut ada yang digunakan oleh salah satu oknum anggota dewan yang baru.

Aris berharap kedepan agar para pengusaha lokal ini bisa lebih diperhatikan. Ia juga berharap dari pihak kejaksaan dan anggota DPRD yang baru dilantik ini bisa ikut dalam pengawasan dalam proses lelang.

Sementara itu terpisah dihubungi melalui telepon selulernya, Kepala BP2JK, Aditya kepada awak media mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan keterangan dan Ia akan memberi penjelasan Senin depan (26/08). (Arifin)

 

Tags:BP2JKDinas PU SlemanDPRD DIYDPRD Kabupaten SlemanPemda Sleman


Baca Juga