Sleman(HR) – Tahapan pencoblosan dalam kontestasi Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sleman 2024 sudah berakhir untuk kemenangan pasangan nomor urut 02, Harda Kiswaya dan Danang Maharsa.
Menurut ketua Koalisi Sleman Bersatu (KSB) Koeswanto Pilkada Sleman 2024 ini merupakan sejarah buat dirinya dan prestasi untuk Sleman.
“Pilkada Sleman 2024 ini merupakan sejarah menurut saya dimana kita mampu mengalahkan strategi money politics,” ujarnya saat dikonfirmasi HarianRakjat.com, Kamis (28/11/2024).
Lebih lanjut Koeswanto Mengatakan dari awal pasangan nomor urut 02, Harda – Danang tidak mengarahkan untuk menggunakan strategi money politics. Tim berupaya memberikan pendidikan ke masyarakat agar bisa menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani.
“Dari awal 02 tidak mengarahkan ke money politics. Kita berupaya memberi contoh yang baik, mendidik masyarakat berpolitik yang benar dengan tidak menggunakan Money Politics,” katanya.
“Maka kami 02 gerakannya hanya sosialisasi menyampaikan terkait program misi dan visi calon Bupati dan wakil Bupati kita yang akan merubah Sleman baru, harapan baru bagi masyarakat Sleman. Maka kami gerakan seluruh elemen partai untuk turun ke masyarakat menangkap oknum – oknum yang berusaha menggunakan praktik money politics,” lanjutnya.
Tim 02 sejak awal berniat agar Sleman berdemokrasi sesuai dengan aturan – aturan yang berlaku.
“Berikutnya jika ada temuan dugaan praktik money politics, kita teruskan ke Bawaslu temuan – temuan yang kita dapatkan biar kedepan masyarakat Sleman bisa menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani,” paparnya.
Menurutnya, masyarakat juga harus tahu siapa calon pemimpinnya, trade recordnya seperti apa, latar belakangnya seperti apa, bagaimana dia di masyarakat agar masyarakat bisa menilai calonnya secara obyektif.
“Kalau memilih pemimpin ya biar masyarakat bisa tahu betul siapa calon pemimpinnya. Jangan hanya bisa membeli suara, kalau hanya bisa membeli suara, akhirnya orang – orwng yang punya dana di Indonesia ini bisa jadi pemimpin,” imbuhnya.
“Setelah jadi pemimpin otomatis mereka akan berhitung habisnya, berapa harus kembali dan ada untungnya, inilah yang membuat masyarakat sengsara. Kesimpulan saya dengan money politics itu tidak bisa ditindak tegas, korupsi tidak mungkin bisa diberantas ini sudah dalil menurut saya,” tandasnya.
Koeswanto berharap kedepan bisa merubah Sleman menjadi lebih baik, tidak hanya untuk kepentingan pribadi atau golongan saja, tetapi masyarakat harus lebih sejahtera dengan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan apapun yang merata di masyarakat dan tentunya dilaksanakan dengan aturan yang benar.
Terkait beberapa temuan dari tim pemenangan 02 untuk kasus dugaan praktik money politics, Koeswanto menegaskan pihaknya akan tetap mengawal dan memproses temuan – temuan tersebut.
“Sekalipun kami menang, proses hukum terkait dugaan money politics tetap berjalan supaya kedepan kejadian seperti itu tidak terulangkembali,” pungkasnya.(AR).