Sleman(HR) – Warga Kronggahan, Kalurahan Trihanggo, Kapanewon Gamping, Sleman mendatangi kantor Bupati Sleman menghadiri jagong Kalurahan Trihanggo, Rabu (02/10/2024).
Warga yang berjumlah kurang lebih 150 orang ini gruduk kantor Bupati guna menyuarakan penolakan pembangunan club malam di wilayahnya. Mereka tiba di kantor Bupati kurang lebih sekitar pukul 12.50 wib dengan didampingi Priyo, ketua RW 10 Kronggahan sebagai koordinator lapangan.
Mereka datang dengan membawa poster dan bertuliskan penolakan terhadap pembangunan Liquid (club malam) dan berbagai tulisan lainnya antara lain “Matur nuwun Gusti Kanjeng Yudho”, “Kandang sapi dadi kandang LC”, dan lain – lain.
“Kita bersama-sama menuju Kabupaten Sleman terutama di parasamya ini dengan tujuan tolak Liquid tempat maksiat merusak moral. Kita mencari uang yang halal menolak uang haram,” teriak Harini perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kronggahan dalam orasinya.
Harini juga berharap para pejabat sadar dan mengayomi masyarakat terutama warga masyarakat Kronggahan.
“Kita berjuang untuk menolak liquid yang merugikan masyarakat dan demi anak cucu kita. Warga Kelurahan bersatu dari berbagai macam agama menolak pembangunan tempat maksiat. Saat ini kita akan bertemu dengan Setda, kita harus tertib agar keinginan kita menolak pembangunan Liquid tercapai,” ujarnya.
Sementara itu orator lainnya, Daris Sukoco Takmir masjid al ilham kronggahan menuturkan, bahwa pada tahun 1998 warga dengan kekuatan mahasiswa dan rakyat melawan peraturan dan berhasil melengserkan Soeharto.
“Saat ini kita dengan kekuatan masyarakat Kronggahan juga menolak pembangunan tempat maksiat. Kita lawan sampai batal,” tandasnya.
Pada forum Jagong Kalurahan yang digelar di Ruang Rapat lantai 3 Setda Sleman, Lurah Trihanggo Putra Fajar menyatakan proyek pembangunan tempat hiburan itu akan dihentikan.
“Seluruh kegiatan maupun proses izin Liquid dihentikan per hari ini. Ke depan jika ada aspirasi, masyarakat bisa menyampaikan langsung ke pemerintah kalurahan,” katanya.
Sementara itu menanggapi persoalan tersebut, Pjs. Bupati Sleman Kusno Wibowo, S.T., M.Si mengatakan bahwa acara hari ini memang dikhususkan untuk keluarga Trihanggo karena memang ada semacam persoalan yang butuh untuk diselesaikan. Persoalan yang mungkin sudah ada beberapa waktu yang lalu yang butuh untuk diselesaikan sampai ke tatanan Kabupaten.
“Kami Pemerintah Kabupaten Sleman beserta teman-teman kami di tengah-tengah kami di provinsi ingin menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh warga Trihanggo,” katanya.
“Kita harus adem ayem, kemudian apa yang menjadi maksud seperti kalian hadir di sini bisa tersampaikan dan nanti bisa selesai harapannya demikian. Sekali lagi pada semua pihak khususnya adalah warga kami yang ada di Trihanggo untuk tidak menyampaikan permasalahan/persoalan pada sore hari ini dengan emosional,” lanjut Kusno.
Kusno menambahkan apa yang menjadi harapan warga dan Pemkab Sleman akan diusahakan dapat diselesaikan segera.
Usai melakukan pertemuan dengan perwakilan warga Kronggahan, Pjs Bupati Sleman Kusno Wibowo bersama Kepala Biro Tapem Setda D.I. Yogyakarta KPH Yudhonegoro menemui seluruh warga Kronggahan yang melakukan aksi damai bertempat di Pendopo Parasamya untuk menyampaikan hasil dari pertemuan antara perwakilan warga Kronggahan dengan Lurah Trihanggo yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Sleman.(AR)