Kulonprogo (HR) – Kabupaten Kulonprogo salah satu Kabupaten yang memiliki potensi yang luar biasa. Paniradya Pati Paniradya pati Kaistimewan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Aris Eko Nugroho mengatakan, daerah Samigaluh adalah contoh nyata sistem integrated farming yang ramah lingkungan.
Ini menunjukkan bahwa dengan potensi yang ada, Kulonprogo selalu berinovasi untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di wilayah dalam pemberdayaan masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan usai acara panen raya pegagan yang di gelar di Embung Canggal, Sidoharjo, Samigaluh, Kulonprogo, Rabu (21/05/2025).
“Ini baru pegagan, bayangkan kalau nanti ada tanaman atau komoditas lain yang kita kembangkan secara terpadu. Potensi Kulonprogo luar biasa, dan kita bisa pecahkan banyak masalah secara bersama-sama lewat inovasi yang saling menguatkan,” ungkapnya saat dihubungi LimaSisiNews.com melalui telepon selulernya, Kamis (22/05/2025).
Terkait alokasi anggaran dalam pemanfaatan Dana keistimewaan, Aris menuturkan, untuk pengelolaan dan budidaya Pegagan dikelola oleh Kelompok bersama “Sekar Prima” yang terdiri dari anggota PKK dan pengelola Desa Prima, dibawah pembinaan dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
“Adapun bantuan Keuangan Khusus Dana Keistimewaan Desa Prima (pendampingan DP3AP2 DIY) senilai Rp. 500.000.000,- di Tahun 2024,” tuturnya.
Lebih lanjut Aris mengatakan, kegiatan panen raya pegagan tersebut merupakan kegiatan kolaborasi OPD DIY, Kabupaten dan Kalurahan yang diarahkan langsung oleh Wakil Ketua I TP PKK DIY, GKBRAA Paku Alam (Gusti Putri).
“Harapannya, agar dapat fokus mengembangkan potensi wilayah dalam pemberdayaan masyarakat sehingga dapat menambah pendapatan petani, khususnya kelompok petani pegagan Sekar Prima,” tutupnya.(AR)