Sleman – Keberadaan Angel’s Wing (AW) yang berlokasi di Dusun Karangmloko, Kelurahan Sariharjo, Kapanewon Ngaglik Sleman sudah sangat menggangu masyarakat sekitar. Pasalnya kerap sekali terdengar kebisingan dilokasi tersebut (AW).
Untuk itu puluhan warga Karangmloko mengadukan beroperasinya tempat hiburan malam tersebut kepada DPRD kabupaten Sleman. Kehadiran mereka diterima langsung oleh ketua DPRD Sleman sementara Gustan Ganda.
“Ada surat masuk ke DPRD dari masyarakat terkait dengan AW,” tutur Ganda saat dikonfirmasi HarianRakjat.com, Senin (09/09/2024) malam.
Ia menambahkan, DPRD Kabupaten Sleman menemui dengan senang hati terhadap masyatakat yang akan bertemu para wakilnya di DPRD Sleman.
“Ini harus dimaknai menjadi hal yang positif. Bahwa dalam membangun Kabupaten Sleman kita harus bersama dan semua bisa merasakan haknya yang berkeadilan,” tuturnya.
Gustan Ganda menegaskan, komplain dan keluhan warga di sekitar beroperasinya AW, menunjukkan ada hal yang salah dengan pendirian tempat hiburan malam dimaksud.
“Sudah kita catat semua. Dan ini akan kami sampaikan ke Pemerintah. Bahwa kenyamanan warga juga menjadi hak yang harus dijaga dan didapatkan. Dewan akan menyampaikan ke Dinas. Kewenangan ada dinas agar ada tindak lanjut,” tandasnya.
Saat menerima warga, Gustan Ganda didampingi sejumlah sejawatnya. Di antaranya Ketua Fraksi PPP Untung Basuki Rahmat, Ketua Fraksi Golkar Banudoyo dan Surana dari NasDem.
Sementara itu Sugiman salah satu warga menuturkan, Ia yang rumahnya tidak jauh dari lokasi sempat melihat banyak perempuan-perempuan yang diduga penghibur disana dan baru keluar sekitar jam 04.00 pagi. Ia juga mengungkapkan ada oknum anggota DPRD yang sering berada di lokasi tempat hiburan malam tersebut.
“Banyak perempuan – perempuan yang gak beres itu datang, kemudian juga kalau sudah jam 4 pada keluar. Kemudian yang terakhir sekali kemarin waktu ulang tahun itu ditemukan botol miras, itu empat rombong kemudian saya sempat ambil dua untuk contoh. Nah yang jadi masalah sekarang di sini kami sudah berjuang lapor Pak Lurah, kemudian waktu BPD itu mengadakan kegiatan saya diundang di Dusun Wonorejo. Kemudian saya sampaikan tentang masalah ini,” ungkap Sugiman.
“Saya juga sampaikan di salah satu forum non formal, namun tidak ada tindak lanjut, dan ada juga dari anggota DPRD yang sering kesitu, tapi saya tidak berani untuk sampaikan namanya,” lanjutnya.
Ia juga mengatakan dilokasi itu (AW) sangat bising sekali, karena rumahnya hanya berjaraykurang lebih 30 meter dari lokasi, hampir tiap hari dirinya tahu siapa saja pejabat yang datang ke lokasi tersebut.
“Jadi mohon intinya itu, termasuk juga Tip Tap Toe sudah jedag – jedug kayak gitu. Dan saya juga melihat bapak-bapak pejabat a,b,c,d ada yang datang ke sana juga, pertama dengan motor ada mobil plat Dinas, namun karena rumah saya yang 30 meter jadi ngerti tiap hari siapa yang datang. Kemudian saya mendatangi yang pertama, karena waktu pembukaan itu juga menggetarkan kaca-kaca di kampung juga keras sekali kemudian saya perwakilan dengan saya ingatkan jam 10.00 bubar kalau bubar tak bakar, karena betul-betul mengganggu saya, mohon maaf kalau sudah begini ngomongnya karna kalau sudah emosi ngomongnya enggak terkontrol,” jelasnya. (AR)