Jumat, 26 Sep 2025
Pojok Opini

Kebenaran Yang Menyala di Tengah Gelap Kekuasaan

Foto: Ilustrasi 

Harian Rakjat, Yogyakarta – Minggu (31/08/2025), Ada harga yang harus dibayar oleh siapa saja yang memilih berpihak pada kebenaran. Bukan hanya ketidaksetujuan yang datang menghampiri, melainkan juga permusuhan yang kerap disulut oleh mereka yang merasa terusik. Sebab kebenaran memiliki daya yang tak dapat ditawar: ia membongkar, ia mengikis, ia menyingkap. Topeng kepura-puraan jatuh tersibak, kedok kekuasaan yang busuk terkuak, dan keuntungan yang diperoleh dari manipulasi terbongkar habis-habisan.

Maka, bagi mereka yang ketakutan kehilangan singgasana, kebenaran akan selalu tampak sebagai musuh. Ia dipandang sebagai api yang membakar kepalsuan, meski sejatinya api itu adalah cahaya bagi yang tertindas.

Ketika suara rakyat kecil, jurnalis, atau aktivis berani menggugat oligarki, melawan korupsi, atau menguliti penyelewengan, stigma segera dilemparkan: mereka disebut pembuat gaduh, penyebar fitnah, bahkan dianggap melawan negara. Padahal yang mereka lakukan tak lebih dari mengumandangkan kenyataan yang selama ini sengaja disembunyikan.

Keberanian menyuarakan kebenaran, karenanya, bukan semata perkara moral. Ia adalah pilihan keberpihakan. Dalam dunia yang diselimuti kebohongan yang ditata dengan rapi, setiap ucapan yang jujur adalah perlawanan. Dan perlawanan itu, betapapun sunyi dan penuh risiko, adalah denyut kehidupan bagi sebuah bangsa yang ingin tetap waras.(RJA). 

Tags:aksi tanpa anarkiBerita JogjaIndonesia masih gelapJogja Istimewakebenaran yang menyala


Baca Juga