Minggu, 5 Okt 2025
Pojok Opini

Kursi Kekuasaan yang Dijilat, Nurani yang Terinjak

Foto: Ilustrasi 

 

Oleh Muhammad Arifin

Harian Rakjat, Klaten – Ruang rapat semestinya menjadi tempat lahirnya gagasan. Namun, yang terdengar kini hanyalah anggukan seragam, seperti boneka yang ditarik talinya. Suara kritis menghilang, keberanian terkubur, sementara ketakutan kehilangan jabatan kecil mendominasi.

Fenomena ini bukan sekadar soal etika birokrasi, melainkan penyakit akut: ketergantungan pada kursi kekuasaan. Jabatan dianggap lebih berharga ketimbang integritas. Padahal, kursi hanyalah titipan yang sewaktu-waktu bisa ditarik kembali.

Ironisnya, budaya menjilat justru dipelihara. Mereka yang kritis dicap pembangkang, sedangkan yang pandai mengiyakan diberi label “solid”. Akibatnya, rapat-rapat berubah menjadi panggung sandiwara, di mana nalar dibungkam, nurani dipasung, dan kebenaran dikorbankan.

Dalam iklim semacam ini, kepemimpinan kehilangan arah. Seorang pemimpin sejati lahir dari keberanian mendengar suara yang berbeda, bukan dari kerumunan tukang tepuk tangan. Sayangnya, banyak penguasa justru mengelilingi diri dengan barisan penjilat yang lebih pandai merawat ego ketimbang memperingatkan bahaya.

Bahaya terbesarnya adalah ketika budaya ini merembes ke masyarakat. Generasi muda bisa belajar bahwa cara bertahan bukanlah dengan kejujuran atau keberanian, melainkan dengan kepandaian membaca wajah atasan. Bila dibiarkan, bangsa ini akan kehilangan satu generasi yang berani berkata “tidak” di hadapan kekuasaan yang keliru.

Nurani manusia tak seharusnya ditukar dengan kursi. Namun kenyataan hari ini, banyak pejabat rela menggadaikannya demi rasa aman sesaat. Sejarah telah membuktikan, kursi selalu berganti, tetapi catatan moral akan abadi.

Kini saatnya menumbuhkan kembali keberanian. Rapat harus kembali menjadi ruang gagasan, bukan arena kepura-puraan. Lebih baik kehilangan kursi daripada kehilangan nurani. (AR)

Tags:Berita JogjaIndonesiaJogja IstimewaKlaten bersinarpenjilat kursi penguasa

162|Share :

Baca Juga