Minggu, 5 Okt 2025
Pojok Opini

Silaturahmi Rakyat: Jalan Tengah Antara Aksi dan Dialog

Oplus_131072

Foto: Ilustrasi 

Harian Rakjat, Yogyakarta – Rabu (03/09/2025),        Di tengah hiruk pikuk demonstrasi yang kerap kali memadati jalanan, langkah Aliansi Rakyat Peduli Indonesia mengusung “silaturahmi” ke DPRD DIY pada 5 September 2025 patut dicermati. Kata “silaturahmi” dipilih bukan tanpa alasan. Ada keinginan untuk menekankan bahwa aspirasi rakyat bukanlah ancaman, melainkan sebuah panggilan nurani untuk memperbaiki arah kebijakan negara.

Tuntutan yang dibawa jelas, lugas, dan menyentuh kebutuhan mendasar rakyat: mulai dari audit dan reshuffle wakil rakyat, pengesahan RUU strategis, perlindungan pekerja rumah tangga, hingga penurunan harga sembako dan biaya pendidikan. Semua ini bukan sekadar daftar panjang harapan, melainkan jeritan yang lahir dari realitas hidup sehari-hari.

Namun pertanyaannya: apakah ruang aspirasi ini sungguh akan didengar, atau sekadar menjadi formalitas yang ditampung di meja rapat lalu dilupakan? Sejarah panjang parlemen kita sering menunjukkan kecenderungan mengabaikan suara rakyat, kecuali ketika tekanan massa begitu besar hingga tak bisa lagi diredam.

Silaturahmi ini menegaskan bahwa rakyat masih ingin percaya pada mekanisme demokrasi—duduk bersama, berdialog, tanpa anarkisme, tanpa label partai atau ormas. Tetapi kepercayaan itu rapuh. Bila tuntutan seperti turunnya harga kebutuhan pokok, jaminan keselamatan, hingga keadilan hukum tetap diabaikan, jangan salahkan rakyat bila memilih jalan yang lebih keras.

Aliansi ini menyebut dirinya peduli pada Indonesia, dan itulah yang mestinya juga menjadi orientasi para wakil rakyat: kepedulian, bukan sekadar kepentingan politik. Silaturahmi ke DPRD DIY seharusnya menjadi momen ujian: apakah dewan benar-benar mau mendengar dan bertindak, atau justru membuktikan lagi bahwa dinding parlemen terlalu tebal untuk ditembus suara rakyat kecil.

(AR)

Tags:ARPiBerita JogjaDPRD DIYJogja IstimewaSilaturahmi ke DPRD DIY

143|Share :

Baca Juga