Jumat, 26 Sep 2025
Pojok OpiniSejarah

Situs Goa Sentonorejo Berhubungan Erat Dengan Sejarah Kerajaan Mataram Kuno

Oplus_131072

Situs goa Sentonorejo dusun Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman 

Sleman (HR) – Goa Sentonorejo Berbah, Sleman (juga dikenal sebagai Goa Jepang Sentonorejo dan Situs Goa Sentono), adalah destinasi sejarah dan arkeologi menarik dekat Candi Abang, di Kalurahan Jogotirto, kecamatan Berbah, Sleman, sekitar 17 km dari pusat Yogyakarta.

Dua Situs Bersebelahan

1. Situs Goa Sentono (Goa Hindhu Kuno)

Goa buatan dari era Kerajaan Mataram Kuno (abad ke‑9/10). Terdiri dari tiga ceruk, ceruk pertama dengan lingga-yoni dan relief Dewa Durga dan Resi Agastya. Kemudian ceruk kedua dengan relief tiga dewa, ceruk ketiga dengan relief samar dan ada lubang pembakaran, hal tersebut menunjukkan fungsi tempat pemujaan Siwa. Ukurannya relatif kecil (panjang sekitar 3 m hingga 1,8 m), tinggi sekitar 1,5 m.

Goa Jepang 

 

2. Goa Jepang Sentonorejo

Dibangun sekitar 1942 saat pendudukan Jepang, dulu digunakan sebagai gudang amunisi dan bunker pertahanan proximate ke Bandara Adisutjipto .

Struktur goa Jepang ini lebih besar dan terdapat empat lorong goa berjajar (I–IV), keempatnya saling terhubung, panjang masing-masing puluhan meter, bisa mencapai kurang lebih 39 m.

Struktur pintu goa diperkuat batu dan bata, terdapat lubang penempatan bom yang kini disemen. Goa ini dibangun oleh romusha, menembus batu cadas keras, mirip bunker tebal empat lorong beralty tinggi mencapai 8 m .

Kedua candi ini berada di Dusun Sentonorejo (Blambangan) Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, DIY. Goa Sentonorejo Berbah ini menawarkan perpaduan warisan budaya dari dua era, yaitu 

abad ke‑9/10, situs goa Sentonorejo ini dulunya difungsikan sebagai tempat pemujaan umat Hindu. Sedangkan goa Jepang dibangun pada saat Perang Dunia II merupakan peninggalan militer Jepang.

Kedua bangunan cagar budaya tersebut buat kamu yang suka sejarah, arkeologi, sekaligus eksplorasi alam ringan di area perbukitan dekat Sleman.

Goa Sentonorejo ini memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Mataram Kuno yang berkembang di Jawa Tengah dan Yogyakarta pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. 

Kaitan Goa Sentonorejo dengan Mataram Kuno

1. Fungsi Sebagai Tempat Pemujaan Agama Hindu-Siwa.

Goa Sentono merupakan goa buatan (artifisial) yang dibuat sebagai tempat pertapaan dan pemujaan dewa-dewa Hindu, khususnya Siwa.

Hal ini ditunjukkan dari adanya Relief Lingga-Yoni (simbol Siwa dan kesuburan). Patung atau relief Dewi Durga, Resi Agastya, dan Tri Murti (Brahma, Wisnu, Siwa).Tiga ceruk atau relung yang masing-masing menghadap ke dalam, khas situs pemujaan Hindu era Mataram Kuno.

2. Kesamaan Arsitektur dengan Candi-Candi Mataram

Situs ini mirip dengan kompleks Goa Selarong, Goa Gajah di Bali, dan Goa di sekitar Candi Gunung Gambar yang semuanya berasal dari masa klasik Hindu-Buddha. Masing-masing goa berukuran kecil, letak di lereng bukit, serta orientasi ceruk juga mengikuti pola pemujaan ala pertapaan Hindu-Siwaistis khas abad ke‑9–10.

3. Kedekatan Lokasi dengan Pusat Mataram

Lokasi goa berada tidak jauh dari Candi Abang, Candi Sambisari, dan Candi Prambanan yang merupakan kawasan padat peninggalan Mataram Kuno.

Goa Sentonorejo kemungkinan adalah kompleks penunjang kegiatan religius dari para resi atau pertapa Brahmana saat kerajaan berkembang di dataran Prambanan-Kalasan.

Perkiraan Waktu Pembuatan

Berdasarkan gaya relief dan fungsi religiusnya, para arkeolog memperkirakan goa ini berasal dari abad ke‑9 hingga awal abad ke‑10 M, bersamaan dengan masa kejayaan Wangsa Sanjaya dan Wangsa Syailendra di Mataram Kuno. (AR)

Sumber: 

1.Museum nasional Indonesia, 

2.Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

 

Tags:Balai purbakala dan cagar budaya DIYGoa JepangGoa SentonorejoHubungan erat dengan Mataram kunomuseum nasional IndonesiaSejarah Mataram kunoSleman Sembada

149|Share :

Baca Juga